Denganpengetahuan akan cara - cara perawatan yang tepat, diharapkan keris - keris kuno yang banyak tersebar di tengah - tengah masyarakat dapat terpelihara kelestarian dan keindahannya. Sehingga dalam jangka ratusan tahun ke depan, generasi penerus bangsa ini masih dapat menyaksikan bukti sejarah pencapaian budaya nenek moyangnya.

Uploaded byRein 0% found this document useful 0 votes371 views5 pagesCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?Is this content inappropriate?Report this Document0% found this document useful 0 votes371 views5 pagesCara Membuat KerisUploaded byRein Full descriptionJump to Page You are on page 1of 5Search inside document You're Reading a Free Preview Page 4 is not shown in this preview. Buy the Full Version Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.

Kerisyang sudah dibentuk dan dibakar dengan arang api dicelupkan ke dalam air dan minyak. Kemudian setelah itu dijilati dengan menggunakan lidah. Tahap dalam pembuatan keris memunculkan pamor. Ini dilakukan dengan cara memoleskan warangan (cairan arsenikum yang dicampur dengan air jeruk nipis) pada bilah keris.

Gengsi Keris Warisan – Fenomena Pusaka Keris memang tidak pula seperti jaman pitarah kita terdahulu. Di era yang serba canggih dan beradab seperti mana ketika ini, kalangan mulai dewasa Nusantara mengarah enggan dalam mewarisi dan melestarikan Budaya Nusantara. Oleh karena itulah RM. Ashraff Sigid memiliki sebuah Visi menjadi seseorang nan berlambak menginspirasi para guri Muda kerjakan tegar menjaga dan melestarikan Budaya Nusantara khsusunya Keris Pusaka. Tangga – pangkat awal ketika Anda memulai mendalami dunia Tosan Aji khsusnya keris merupakan mempelajari sisi Eksoteri Bagian luar Keris. Mempelajari Rancangan, Nama dan makna berpangkal setiap bagian- Interior sebilah keris. Menurut RM. Ashraff Sigid tera Dapur dan Pamor adalah babak bilah pusaka nan paling mudah untuk di pelajari, sanding semua pemula kerumahtanggaan bumi Tosan Aji memulai pemahamannya dari Kedua babak ini. Meskipun senyatanya suka-suka adegan atau Ricikkan – Ricikkan tak, yang bisa kita pelajari dan gunakan, mudah-mudahan bisa semakin mudah dalam mengenali sebuah keris peninggalan. Pemahaman Sebuah Pamor Dalam Sebilah Pusaka Setelah memafhumi dapur keris pusaka, tahap berikutnya adalah Anda teradat memahami nama nama Martabat Keris Pusaka. Nama untuk harga diri keris berlaku juga untuk tosan yang dipertuan lainnya seperti Tombak, Wedung, Jenawi dsb. Khas pamor yang pemilih nan biasanya diperuntukan lakukan geta tertentu alias kepribadian tertentu, sebaiknya di buat “Penayuhan” dahulu apakah sekata atau tidak sedangkan yang tak pemilih bisa dimiliki oleh mana tahu doang. Penayuhan Sendiri dimaksudkan bikin lebih memahami karakter terbit keris pusaka itu sediri. Artikel Tersapu Mendapatkan Hasil Penayuhan Pusaka Melalui Impi Pada biasanya penamaan Pamor Keris Pusaka, misalnya Pamor Antah Sawuli Padi Seikat mirip dengan padi yang seuntai, seperti Dasun Sebungkul, Ron Paku dan sebagainya. Hanya ada juga penamaannya bukan dengan membandingkan kemiripan dengan benda tertentu seperti harga diri Raja Abala Aji alias Pandita Armada Pandita, malah nan termasuk pamor order sebagaimana Makrip, Tamsul, Dikiling yang bentuknya menyerupai lambing tetapi seolah mempunyai maksud tertentu. Dua Pendapat berbeda Mengenai Pencadangan Pamor Warisan Mula-mula, bila sang Empu mau membuat Ron Genduru tetapi gagal dan balasannya Ganggeng Kanyut maka namanya harus tetap Ron Genduru tetapi Ron Genduru nan gagal dan bukan Ganggeng Kanyut. Kedua, dilihat berasal lembaga jadinya, sehingga pamor tersebut dinamakan Ganggeng Kanyut. Mana dari kedua pendapat tadi nan benar terserah pada penilaian kita masing-masing. Perbedaan pendapat internal dunia Tosan Syah adalah hal yang wajar dan terlebih sering terjadi. Perbedaan ini adalah sebuah jenama, betapa luasnya budaya nan kepingin di wariskan oleh pitarah, kepada para penerusnya. Perbedaan Pendapat ini lagi enggak akan menimbulkan surat berharga apapun, terkecuali wawasan kita yang semakin merambat. Penamaan Harga diri Peninggalan Secara Umum Banyak Tosan Aji mempunyai kekeluargaan alias kombinasi dari beberapa prestise. Ada harga diri dibagian pangkalnya tak dengan bagian ujungnya dan ada pun terdapat dua pamor yang berbeda pada masing – masing sisinya. Ada pun n domestik satu pamor, terselit status lainnya. Lalu bagaiman cara penamaannya ? Takdirnya pamor itu yaitu kekeluargaan, satu sama lainnya terpisah menjadi dua maupun tiga kesatuan pamor. Maka umumnya dinamakan umpama status Dwi WarnaJikalau ada dua status berbeda atau Tri Warna Jika suka-suka tiga status yang farik. Padahal pamor yang satu menyelip kedalam status yang lain maka pamor yang satu dianggap status pesanan dan stempel prestise kukuh menunggangi etiket pamor nan lebih dominan. Gengsi Yang Menyatu Antara Belebas dan Gonjo Terserah kembali bentuk pamor yang yakni kesatuan antara jidar dan ganjanya, jadi pamornya sebagian ada pada belebas dan sebagian lainnya plong ganja. Martabat dengan performa seperti ini, pelahap di sebut kembali dengan Pamor Akrodiat. Baca Juga7 Faedah Mimpi Menayuh Keris Bertarung Anak Kecil Hingga Sato Tebal hati Chat Langsung Dengan RM. Ashraff Sigid Cak bagiPEMAHARAN dan KONSULTASI Pusaka. RM. Ashraff Sigid – Kolektor Keris & Guru Spiritual 642 besaran views Tag https//www kolektorkeris com/tag/membentangkan-pamor-tanpa-berangan/
Sehinggaterbentuk lapisan atau lipatan pada besi dan pamor. Paling tidak, dalam proses penempaan ini diperlukan minimal 128 lipatan. Sedangkan bila menginginkan kualitas yang bagus, setidaknya diperlukan minimal dua ribu lipatan. Makin banyak lipatannya, makin lama pula waktu yang diperlukan. Sebab pada dasarnya cara membuat keris adalah
Pamor Keris Pusaka – Fenomena Pusaka Keris memang tidak lagi seperti jaman nenek moyang kita terdahulu. Di era yang serba canggih dan modern seperti saat ini, kalangan muda Nusantara cenderung enggan dalam mewarisi dan melestarikan Budaya Nusantara. Oleh karena itulah RM. Ashraff Sigid memiliki sebuah Visi menjadi seseorang yang mampu menginspirasi para kalangan Muda untuk tetap menjaga dan melestarikan Budaya Nusantara khsusunya Keris Pusaka. Tahapan – tahapan awal ketika Anda memulai mendalami dunia Tosan Aji khsusnya keris adalah mempelajari sisi Eksoteri Bagian Luar Keris. Mempelajari Bentuk, Nama dan makna dari setiap bagian- Bagian dalam sebilah keris. Menurut RM. Ashraff Sigid nama Dapur dan Pamor adalah bagian bilah pusaka yang paling mudah untuk di pelajari, hampir semua pemula dalam dunia Tosan Aji memulai pemahamannya dari Kedua bagian ini. Meskipun sebenarnya ada bagian atau Ricikkan – Ricikkan lain, yang bisa kita pelajari dan gunakan, agar bisa semakin mudah dalam mengidentifikasi sebuah keris pusaka. Pemahaman Sebuah Pamor Dalam Sebilah Pusaka Setelah memahami dapur keris pusaka, tahap berikutnya adalah Anda wajib memahami nama nama Pamor Keris Pusaka. Nama untuk pamor keris berlaku juga untuk tosan aji lainnya seperti Tombak, Wedung, Pedang dsb. Khusus pamor yang pemilih yang biasanya diperuntukan untuk kedudukan tertentu atau karakter tertentu, sebaiknya di lakukan “Penayuhan” dahulu apakah cocok atau tidak sedangkan yang tidak pemilih bisa dimiliki oleh siapa saja. Penayuhan Sendiri dimaksudkan untuk lebih memahami karakter dari keris pusaka itu sediri. Artikel Terkait Mendapatkan Hasil Penayuhan Pusaka Melalui Mimpi Pada umumnya penamaan Pamor Keris Pusaka, misalnya Pamor Pari Sawuli Padi Seuntai mirip dengan padi yang seuntai, begitu juga Bawang Sebungkul, Ron Pakis dan sebagainya. Tetapi ada juga penamaannya bukan dengan membandingkan kemiripan dengan benda tertentu seperti pamor Raja Abala Raja atau Pandita Bala Pandita, apalagi yang termasuk pamor titipan seperti Makrip, Tamsul, Dikiling yang bentuknya menyerupai lambing namun seolah mempunyai maksud tertentu. Dua Pendapat berbeda Mengenai Penamaan Pamor Pusaka Pertama, bila si Empu ingin membuat Ron Genduru tetapi gagal dan jadinya Ganggeng Kanyut maka namanya harus tetap Ron Genduru tetapi Ron Genduru yang gagal dan bukan Ganggeng Kanyut. Kedua, dilihat dari bentuk jadinya, sehingga pamor tersebut dinamakan Ganggeng Kanyut. Mana dari kedua pendapat tadi yang benar terserah pada penilaian kita masing-masing. Perbedaan pendapat dalam dunia Tosan Aji adalah hal yang wajar dan bahkan sering terjadi. Perbedaan ini adalah sebuah tanda, betapa luasnya budaya yang ingin di wariskan oleh leluhur, kepada para penerusnya. Perbedaan Pendapat ini pun tidak akan menimbulkan efek apapun, terkecuali wawasan kita yang semakin meluas. Penamaan Pamor Pusaka Secara Umum Banyak Tosan Aji mempunyai gabungan atau kombinasi dari beberapa pamor. Ada pamor dibagian pangkalnya lain dengan bagian ujungnya dan ada pula terdapat dua pamor yang berbeda pada masing – masing sisinya. Ada lagi dalam satu pamor, terselip pamor lainnya. Lalu bagaiman cara penamaannya ? Jika pamor itu merupakan kombinasi, satu sama lainnya terpisah menjadi dua atau tiga kesatuan pamor. Maka umumnya dinamakan sebagai pamor Dwi WarnaJika ada dua pamor berbeda atau Tri Warna Jika ada tiga pamor yang berbeda. Sedangkan pamor yang satu menyelip kedalam pamor yang lain maka pamor yang satu dianggap pamor titipan dan nama pamor tetap menggunakan nama pamor yang lebih dominan. Pamor Yang Menyatu Antara Bilah dan Gonjo Ada lagi bentuk pamor yang merupakan kesatuan antara bilah dan ganjanya, jadi pamornya sebagian ada pada bilah dan sebagian lainnya pada ganja. Pamor dengan penampakan seperti ini, sering di sebut juga dengan Pamor Akrodiat. Baca Juga 7 Arti Mimpi Menayuh Keris Bertemu Anak Kecil Hingga Hewan Buas Chat Langsung Dengan RM. Ashraff Sigid Untuk PEMAHARAN dan KONSULTASI Pusaka. RM. Ashraff Sigid – Kolektor Keris & Guru Spiritual Prosesterakhir dalam pembuatan keris yaitu proses marangi atau memunculkan pamor. Proses ini dilakukan dengan cara memoleskan warangan. Warangan adalah cairan arsenikum yang sebelumnya sudah dicampur dengan air jeruk nipis dan dioleskan ke keris. Warangan ini kemudian akan memunculkan lapisan hitam pada besi, sedangkan nikel tidak beraksi dan
Status Keris Pusaka – Fenomena Pusaka Keris memang tidak sekali lagi seperti jaman karuhun kita terdahulu. Di era yang serba canggih dan berbudaya seperti saat ini, kalangan remaja Nusantara cenderung enggan dalam mewarisi dan melestarikan Budaya Nusantara. Maka itu karena itulah RM. Ashraff Sigid memiliki sebuah Visi menjadi seseorang yang mampu menginspirasi para kalangan Muda lakukan tetap menjaga dan melestarikan Budaya Nusantara khsusunya Keris Pusaka. Hierarki – tahapan awal momen Kamu memulai mendalami marcapada Tosan Syah khsusnya keris adalah mempelajari sisi Eksoteri Eksterior Keris. Mempelajari Rencana, Nama dan makna dari setiap bagian- Interior sebilah keris. Menurut RM. Ashraff Sigid stempel Dapur dan Pamor adalah adegan mistar pusaka nan paling mudah untuk di pelajari, hampir semua pemula n domestik dunia Tosan Sinuhun memulai pemahamannya berpunca Kedua penggalan ini. Biarpun sebenarnya ada babak maupun Ricikkan – Ricikkan lain, nan bisa kita pelajari dan gunakan, kiranya boleh semakin mudah dalam mengidentifikasi sebuah keris warisan. Pemahaman Sebuah Pamor Dalam Sebilah Pusaka Setelah memahami dapur keris pusaka, tahap berikutnya adalah Anda teristiadat memafhumi nama jenama Pamor Keris Pusaka. Cap untuk pamor keris berlaku juga buat tosan aji lainnya seperti Tombak, Wedung, Pedang dsb. Khusus pamor nan pemilih yang kebanyakan diperuntukan buat kursi tertentu atau budi tertentu, sebaiknya di lakukan “Penayuhan” lalu apakah sekata alias tidak sedangkan yang enggak pemilih bisa dimiliki oleh siapa cuma. Penayuhan Sendiri dimaksudkan untuk lebih mengetahui khuluk dari keris warisan itu sediri. Artikel Tersapu Mendapatkan Hasil Penayuhan Pusaka Melewati Mimpi Pada kebanyakan pengemukaan Pamor Keris Peninggalan, misalnya Pamor Antah Sawuli Padi Seuntai mirip dengan padi nan serangkai, sama dengan Berambang Sebungkul, Ron Pakis dan sebagainya. Namun ada kembali penamaannya bukan dengan membandingkan kemiripan dengan benda tertentu seperti pamor Sunan Abala Pangeran alias Pandita Barisan Pandita, apalagi nan termasuk status proyek seperti Makrip, Tamsul, Dikiling yang bentuknya menyerupai lambing cuma seolah mempunyai maksud tertentu. Dua Pendapat berbeda Mengenai Penamaan Status Pusaka Mula-mula, bila si Empu kepingin takhlik Ron Genduru tetapi gagal dan jadinya Ganggeng Kanyut maka namanya harus tetap Ron Genduru belaka Ron Genduru yang gagal dan lain Ganggeng Kanyut. Kedua, dilihat dari bentuk kesudahannya, sehingga pamor tersebut dinamakan Ganggeng Kanyut. Mana semenjak kedua pendapat tadi nan moralistis terserah lega penilaian kita sendirisendiri. Perbedaan pendapat kerumahtanggaan dunia Tosan Kanjeng sultan yakni hal yang wajar dan lebih lagi sering terjadi. Perbedaan ini adalah sebuah tanda, betapa luasnya budaya yang ingin di wariskan makanya leluhur, kepada para penerusnya. Perbedaan Pendapat ini pun lain akan menimbulkan bilyet apapun, terkecuali wawasan kita yang semakin merambat. Penganjuran Prestise Pusaka Secara Umum Banyak Tosan Kanjeng sultan mempunyai gabungan ataupun kombinasi dari beberapa pamor. Ada pamor dibagian pangkalnya bukan dengan bagian ujungnya dan ada pula terdapat dua pamor nan berbeda plong masing – masing sisinya. Terserah lagi dalam suatu gengsi, terselip pamor lainnya. Lalu bagaiman mandu penamaannya ? Jika gengsi itu merupakan kombinasi, satu sama lainnya terpisah menjadi dua atau tiga kesatuan pamor. Maka galibnya dinamakan andai prestise Dwi WarnaJika terserah dua pamor berbeda atau Tri Warna Jika ada tiga martabat yang berlainan. Sedangkan pamor yang satu menyelip kedalam pamor yang tidak maka pamor yang suatu dianggap pamor titipan dan nama pamor tetap menunggangi stempel pamor yang bertambah dominan. Pamor Yang Bergabung Antara Bilah dan Gonjo Cak semau kembali bentuk gengsi nan merupakan kesatuan antara penggaris dan ganjanya, bintang sartan pamornya sebagian ada pada bilah dan sebagian lainnya pada ganja. Pamor dengan kinerja seperti ini, sering di sebut juga dengan Pamor Akrodiat. Baca Juga7 Keefektifan Impi Menayuh Keris Berlaga Anak Kecil Hingga Binatang Tebal hati Chat Langsung Dengan RM. Ashraff Sigid UntukPEMAHARAN dan Wawansabda Pusaka. RM. Ashraff Sigid – Kolektor Keris & Guru Spiritual 640 besaran views Tag https//www kolektorkeris com/tag/menampilkan-pamor-minus-warangan/
trimakasihsdh menonton, video kali ini kita berbagi tips bagai mana memunculkan pamor / motif pada bilah,JGN lupa subscribe like dan komenya agar kreator
Pada masa Hindu Budha pembuatan keris sangat dirahasiakan dan tidak sembarang orang bisa melihat proses pembuatan keris . Besalen atau pande besi sekarang ini sangat terbuka untuk siapa saja yang mau melihat pembuatan keris dari bongkahan besi hingga menjadi sebilah keris. Namun ada hal dari pembuatan keris yang tidak berubah yaitu pada tata cara pembuatan keris yang melalui perhitungan yang rumit. Misalnya sebelum memulai pembuatan keris dengan melakukan ritual puasa dan berdoa kepada tuhan. Pembuatan keris membutuhkan bahan – bahan sebagai berikut, tempat besi untuk besi keris lurus yang memiliki berat sekitar 12 kilogram, sedangkan untuk tempat keris berlekuk memiliki berat 18 kilogram, baja seberat 600 gram dan terakhir bahan pamor nikel sekitar 350 gram. Pada zaman dahulu bahan pamor adalah sebuah meteor namun semaikin sulitnya mendapatkan meteor sekarang diganti dengan nikel. Proses awal pembuatan keris adalah dengan menyatukan pamor dengan besi dengan cara menjepit bahan pamor menggunakan dua besi kemudian dilakuan penempaan sehingga terjadi lapisan atau lipatan pada besi dan pamor. Untuk mendapatkan keris yang berkualitas minimal terdapat 128 lipatan. Untuk mendapatkan kualitas yang bagus pada keris setidaknya diperlukan minimal lapisan. Semakin banyak lipatan dalam sebuah keris maka dalam pembuatannya pun semakin rumit dan menghabiskan waktu lebih lama. Keris dibuat untuk mendapatkan kekuatan dan keindahan yang khas dengan menggunakan bahan dan material terpilih dari logam seperti besi, baja dan pamor. Pamor merupakan logam campuran keris yang terbuat dari nikel bahkan pada zaman dahulu menggunakan meteorit. Namun kualitas sebuah keris bukan hanya dapat dilihat dari bahan keris namun juga proses pembuatannya. Proses pembuatan keris pada dasarnya adalah pembakaran, penempaan dan pelipatan. Selama proses pembuatan keris, di besalenpun kelihatan sangat sibuk. Pada saat membuat keris, empu dan para panjak berulang kali memasukkan besi dan pamor untuk dilakukan penempaan. Udara akan terasa panas dengan suhu penempaan dan abu sisa pembakaran akan beterbangan ke udara. Sesekali besi yang kuning menganga akan dimasukkan ke dalam minyak secara mendadak untuk dilakukan pendinginan, proses ini disebut dengan nyepuh. Proses nyepuh ini dilakukan untuk mendapatkan besi yang kuat dan keras. Setelah melakukan proses tersebut maka besi, baja dan pamor yang berat akan berubah menjadi sebilah keris kecil yang ringan, tipis namun kuat. Keris mentah tadi kemudian dilakukan proses kinatah yaitu dengan memberikan corak berupa ukiran hiasan atau pola diantaranya motif hewan, tumbuhan, wayang ataupun rajah mantra. Proses terakhir dalam pembuatan keris yaitu proses marangi atau memunculkan pamor. Proses ini dilakukan dengan cara memoleskan warangan. Warangan adalah cairan arsenikum yang sebelumnya sudah dicampur dengan air jeruk nipis dan dioleskan ke keris. Warangan ini kemudian akan memunculkan lapisan hitam pada besi, sedangkan nikel tidak beraksi dan tetap berwarna putih. Warna putih yang memiliki pola inilah yang disebut pamor. Harga sebilah keris yang memiliki kualitas bagus akan mencapai puluhan juta bahkan mencapai ratusan juta. Keris walaupun disebut senjata, namun pada zaman dahulu memiliki nilai selain sebagai senjata namun juga bisa digunakan untuk ritual dan memperlihatkan strata sosial seseorang.
Reaksikimia antara besi bilah dan larutan arsenik bercampur jeruk nipis, akan membuat warna besi menjadi lebih tua. Tapi pamor pada bilah tidak akan berubah warna, sehingga keindahannya menjadi lebih nampak. Selain memunculkan pamor dan membersihkan bilah, proses penjamasan atau pewarangan itu juga membuat keris lebih awet.
agf5OL.
  • xhm7dth18v.pages.dev/327
  • xhm7dth18v.pages.dev/292
  • xhm7dth18v.pages.dev/8
  • xhm7dth18v.pages.dev/424
  • xhm7dth18v.pages.dev/474
  • xhm7dth18v.pages.dev/19
  • xhm7dth18v.pages.dev/497
  • xhm7dth18v.pages.dev/31
  • cara memunculkan pamor pada besi